Konspirasi Global dalam Perang Melawan Terorisme

“Perang melawan terorisme” bukan merupakan jargon baru yang didengungkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Kampanye ini bukanlah juga sebuah proyek yang bebas nilai atau steril dari kepentingan. Sebaliknya, terorisme telah menjadi sebuah isu yang didesain sedemikian rupa—untuk dimanfaatkan—oleh AS untuk lebih mencengkramkan hegemoninya di seluruh dunia tanpa terkecuali.

Lanjutkan membaca “Konspirasi Global dalam Perang Melawan Terorisme”

MEMAHAMI HAKIKAT DEMOKRASI

oleh

Budi Mulyana, S.IP., M.Si

 

 

Pengantar

 

“Demokrasi kini telah menjadi suatu ideologi politik yang paling luas pengikutnya, termasuk di negeri-negeri Islam. Demokrasi dipercayai mereka sebagai suatu ideologi yang terbaik. Satu-satunya yang dapat menghantarkan kepada tatanan masyarakat yang egalitarian, adil dan sejahtera. Kepercayaan terhadap sistem demokrasi semakin menjadi-jadi setelah kebangkrutan sistem totaliter-komunis di bekas Uni Soviet dan Eropa Timur. Diyakini, demokrasilah alternatif tunggal sebagai penggantinya (Yusanto: 1998: 101).

Walaupun demikian, sebenarnya demokrasi itu tidak menjanjikan apapun, sebagaimana yang disebut dalam buku “Apakah Demokrasi Itu?” yang disebarluaskan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di cover halaman belakang ditulis bahwa “Demokrasi sendiri tidak menjamin apa-apa. Sebaliknya dia menawarkan kesempatan untuk berhasil serta resiko kegagalan.”

Memang perbincangan soal demokrasi selalu menarik dan mengundang kontroversi. Diskusi tentang demokrasi sering tidak membuahkan satu kesimpulan yang padu. Menurut Madjid, demokrasi itu sendiri adalah sesuatu yang terus dinamis, terus berkembang secara dialektik. Suatu tingkat demokrasi selalu mengalami kritik. Sebagai sebuah konsep kehidupan –utamanya politik–, menurut Budiardjo, demokrasi saat ini muncul dalam berbagai bentuk dan nama. Ada demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi parlementer, demokrasi Pancasila, demokrasi Soviet (dulu), demokrasi rakyat, demokrasi nasional, demokrasi konstitusionil, dan sebagainya.

Semua aspek kehidupan lain kemudian ikut pula membumbui dengan kata-kata “demokrasi”. Muncullah slogan demokrasi ekonomi, demokrasi kebudayaan, demokrasi sosial, keluarga demokratis, demokrasi sastra, SDM demokratis, demokratisasi pertanian dll. Luar biasa memang sihir demokrasi! Bagi sebagian besar masyarakat (tidak luput pula di negeri-negeri Islam), demokrasi adalah puncak kebaikan dan bentuk masyarakat ideal. Tiap kebobrokan dan hasil kerusakan struktural pada elit penguasa dengan mudah distempel dengan “akibat macetnya saluran demokrasi”.

Lanjutkan membaca “MEMAHAMI HAKIKAT DEMOKRASI”

PALESTINA; PERSEKONGKOLAN TERBESAR BARAT DI ABAD MODERN

Oleh

Budi Mulyana, S.IP., M.Si

Dosen Hubungan Internasional Unikom Bandung – Kandidat Doktor Hubungan Internasional Unpad

 

Krisis umat manusia terbesar di zaman modern adalah penjajahan Palestina oleh Israel yang dibalut dengan legitimasi negara-negara adidaya dan lembaga internasional.

Betapa tidak, bila ramai penolakan penjajahan terhadap suatu bangsa dilakukan di awal abad modern ini, bahkan Barat harus mengubah strategi imperialismenya melalui dekolonialisasi, namun dalam perkara penjajahan Israel terhadap Palestina, mereka malah membidani, menjagai dan terus melakukan upaya legitimasi dengan mengaburkan nilai-nilai yang mereka anut sendiri.

Bumi Palestina, yang wilayahnya, berdasarkan historis secara konsisten meliputi wilayah di antara Laut Tengah (Mediteran), Laut Mati (Dead Sea) dan Sungai Jordan (Shaleh. 2002: 13), dan sudah menjadi wilayah yang berpenghuni sejak lama, sejatinya adalah milik umat Islam. Islam hadir di bumi Palestina pada tahun 636 M ketika Khalifah Umar bin Khattab menerima Al Quds setelah mengusir Romawi. Sempat terlepas masa Perang Salib, namun dapat dikuasai kembali hingga berakhirnya kekuasaan Kekhilafahan Turki Ustmani di Palestina tahun 1917. Lanjutkan membaca “PALESTINA; PERSEKONGKOLAN TERBESAR BARAT DI ABAD MODERN”

POLITIK ISLAM Telaah Sistem Pemerintahan Masa Rasulullah Muhammad saw Pada Daulah Islam Madinah Al Munawaroh

oleh

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

 

Sistem politik Islam memang berbeda dengan sistem-sistem politik lainnya. Satu perkara yang paling penting dalam sistem politik Islam adalah bahwa kedaulatan itu tidak di tangan rakyat maupun Kepala Negara, melainkan ditangan syara’. Hanya saja pesan-pesan syara’ yang sifatnya ilahi itu tidak dimonopoli oleh Kepala Negara (khalifah) dan tidak dimanipulasi oleh tokoh agama karena kedudukan seluruh kaum muslimin di depan syara’ (baik dari segi hukum maupun kewajibannya) adalah sama. Oleh karena itu, meskipun kekuasaan dan wewenang pelaksanaan politik itu terpusat kepada khalifah, tidak menyebabkan kelemahan negara Islam, malah justru memperkuatnya.

Kekuasaan khalifah adalah kekuasaan untuk melaksanakan dan menerapkan hukum syariat Islam. Kontrol pelaksanaan hukum dan mekanismenya yang mudah serta tolok ukur yang jelas (yakni nash-nash syara’) telah menjadikan daulah ini kokoh dan tegak menjadi rahmat bagi seluruh dunia selama berabad-abad.

Sepakatlah semua pemikir muslim bahwa Madinah adalah negara Islam yang pertama, dan apa yang dilakukan Rasulullah setelah hijrah dari Makkah ke Madinah adalah memimpin masyarakat Islam dan memerankan dirinya bukan hanya sebagai Rasul semata tetapi juga sebagai kepala negara Islam Madinah.

 

Landasan Politik di Masa Rasulullah

Langkah-langkah Rasulullah dalam memimpin masyarakat setelah hijrahnya ke Madinah, juga beberapa kejadian sebelumnya, menegaskan bahwa Rasulullah adalah kepala sebuah masyarakat dalam apa yang disebut sekarang sebagai negara. Beberapa bukti bisa disebut, diantaranya:

Lanjutkan membaca “POLITIK ISLAM Telaah Sistem Pemerintahan Masa Rasulullah Muhammad saw Pada Daulah Islam Madinah Al Munawaroh”

SEJARAH RINGKAS DINAMIKA POLITIK UMMAT ISLAM (610 – 2002)

oleh

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

 

Sistem politik Islam memang berbeda dengan sistem-sistem politik lainnya. Sepakatlah semua pemikir muslim bahwa Madinah adalah negara Islam yang pertama, dan apa yang dilakukan Rasulullah setelah hijrah dari Makkah ke Madinah adalah memimpin masyarakat Islam dan memerankan dirinya bukan hanya sebagai Rasul semata tetapi juga sebagai kepala negara Islam Madinah.

 

Keadaan Kaum Muslimin masa Khilafah dan Masa Sekarang

Sejarah Islam masa lalu, tentu saja tidak semuannya indah dan selalu berada dalam kemajuan dan keemasan. Namun demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa ummat masa khilafah betul-betul dikagumi sekaligus disegani oleh musuh-musuh Islam. Bahkan selalu dijadikan rujukan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan. Dengan kata lain, umat Islam waktu itu mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, baik bidang pembangunan, ilmu pengetahuan, maupun kebudayaan.

Lanjutkan membaca “SEJARAH RINGKAS DINAMIKA POLITIK UMMAT ISLAM (610 – 2002)”

Ukraina: Geliat Kebangkitan Islam di Eropa Timur

oleh

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

Dosen Hubungan Internasional Unikom Bandung

 

 

Ukraina menjadi wilayah pertarungan antara AS, Eropa dan Rusia, di mana posisi umat Islam?

 

Aroma revolusi di kawasan Eropa Timur seakan tidak ada henti. Pergeseran penguasa seakan-akan menjadi isu sentral di kawasan tersebut. Salah satunya adalah di Ukraina. Ukraina baru menuntaskan Pemilihan Umum Februari silam. Victor Yanukovych yang pernah menjabat perdana menteri dan presiden pada tahun 2004 menjadi terpilih menjadi kepala negara yang baru. Muncul spekulasi mengenai arah politik Ukraina di kawasan Eropa Timur. Lanjutkan membaca “Ukraina: Geliat Kebangkitan Islam di Eropa Timur”

Human Right: Ide Hipokrit

 

oleh

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

Dosen Hubungan Internasional Unikom Bandung

 

 

The War Logs

Situs WikiLeaks telah merilis lebih dari 400.000 dokumen rahasia AS tentang Perang Irak dari Januari 2004 sampai Desember 2009. Bocoran dokumen itu mengungkapkan rincian peristiwa perkosaan, penyiksaan, pembunuhan warga sipil yang dilakukan dari helikopter tempur dan insiden lainnya oleh pasukan koalisi dan pasukan Irak, yang bahkan dilakukan di bawah kontrol Obama pada tahun 2009. Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana tentara koalisi menutup mata atas laporan tentang penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan secara ekstrajudisial oleh pemerintah boneka Irak. Lanjutkan membaca “Human Right: Ide Hipokrit”

Menghentikan Hegemoni Amerika Serikat

oleh

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

Dosen Hubungan Internasional Unikom Bandung

 

Kekesalan masyarakat dunia sepertinya semakin memuncak. Keberpihakan Amerika Serikat (AS) secara terang-terangan terhadap aksi brutal Israel di Gaza semakin membuka mata dunia, AS memang telah gelap mata untuk mendukung Israel dengan membabi buta. Obama, sang presiden baru yang awalnya memberikan harapan besar, ternyata menunjukkan belangnya. Ia adalah pendukung berat Israel. Hal ini memang tidak terlepas dari kenyataan, bahwa setiap presiden AS, siapa pun, selalu menjadi pembela Israel. Inilah yang menunjukkan kejumawaan Amerika. Pasca keruntuhan Uni Sovyet, Amerika seperti tidak ada tanding. Peta politik dunia bergeser ke unipolaritas. Kedigdayaan Amerika jelas bukan untuk kemuliaan umat manusia, namun demi memenuhi keserakahan nafsu imperialismenya. Pertanyaannya, sampai kapan Amerika berjaya? Bisakah Amerika dihancurkan? Pilar kekuatan Amerika berasal dari ideologi yang diembannya, yakni ideologi Kapitalisme. Perwujudan ideologi tampak dalam kepentingan nasional Amerika yang diimplementasikan dalam pilar politik, ekonomi dan militer—walaupun aspek sosial-budaya juga tidak bisa diabaikan.

Lanjutkan membaca “Menghentikan Hegemoni Amerika Serikat”

Iran-AS: ‘Kemesraan di Balik Layar’

oleh H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional Unikom Bandung

Timur Tengah pasca runtuhnya Khilafah Turki Utsmani awalnya menjadi ‘tempat bermain’ Inggris dan Prancis. Namun, keberhasilan AS memenangkan perang dalam Perang Dunia II memungkinkan bagi dirinya mengambil peranan di kawasan ini, bahkan melakukan hegemoni dengan kebijakan “Twin Pillars”-nya. AS menjadikan Iran dan Arab Saudi sebagai ‘negara satelit’ untuk memuluskan berbagai kepentingannya di Dunia Arab.

Lanjutkan membaca “Iran-AS: ‘Kemesraan di Balik Layar’”

AGENDA RAND CORPORATION CEGAH BERDIRINYA KHILAFAH

Budi Mulyana, S.IP., M.Si

Dosen Hubungan Internasional Unikom Bandung

Kandidat Doktor Hubungan Internasional Unpad Bandung

 

Tegaknya khilafah adalah janji Allah SWT sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah saw “… Kemudian, akan datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian. Setelah itu, beliau diam [HR. Imam Ahmad].

Namun musuh-musuh Islam berusaha menghalanginya dengan berbagai alasan. Upaya menghalang-halangi ini bukan hanya isapan jempol, namun dilakukan dengan penuh keseriusan, dilakukan riset dan proyek penelitian yang menghabiskan banyak dana. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh Rand Corporation, sebuah lembaga think tank Amerika Serikat.

RAND Corporation, sebuah Pusat Penelitian & Pengkajian Strategi tentang Islam & Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica – California dan Arington – Virginia, Amerika Serikat. Rand Corporation yang dulunya adalah perusahaan persenjataan Douglas Aircraft Company di Santa Monica-California didirikan pasca berakhirnya Perang Dunia II. Kini perusahaan menjadi lembaga think tank independen. Lembaga ini didanai oleh Smith Richardson Foundation. Walaupun demikian, sebagian besar dana untuk 800 orang staf penelitinya diperoleh dari pengerjaan proyek penelitian badan militer AS, Pentagon. Lanjutkan membaca “AGENDA RAND CORPORATION CEGAH BERDIRINYA KHILAFAH”